Rabu, 02 April 2008

Seminar Nasional "Industri Kreatif untuk Kesejahteraan Bangsa", ITB 2 April 2008

(Menteri Perdagangan RI, Dr. Mari Elka Pangestu dengan Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, Msc)

Pada tanggal 2 April 2008, Inkubator Industri dan Bisnis ITB menyelenggarakan seminar nasional Industri Kreatif untuk Kesejaheraan Bangsa. Menteri Perdagangan RI Dr. Mari Elka Pangestu di undang sebagai keynote speaker dan dimoderatori oleh Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, Msc.
Didalam acara tersebut Inkubator Industri dan Bisnis ITB juga mengumumkan pemenang "Call for Industry Proposal" yang merupakan upaya Inkubator Industri dan Bisnis ITB dalam menjaring generasi entrepreneur muda kampus untuk dibina dan dikembangkan menjadi entrepreneur dibidang industri kreatif yang tangguh dimasa depan.

Pembicara-pembicara dalam seminar tersebut antara lain: Bapak Firmansyah Dirjen Destination mewakili menteri Pariwisata dan Budaya, Bapak Warsito Dirjen IATT Depperin, Bapak Indra Utoyo mewakili Direktur Telkom, Purwacaraka dan Yoris Sebastian dari industri kreatif dibidang musik, Togar Simatupang staf pengajar Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, Bapak Drs. Ema Sumarna, Msi mewakili Walikota Bandung, Suhono Supangkat kepala UPT Inkubator Industri dan Bisnis, Yudhi Soerjaatmodjo dari The British Council.

Pada saat itu menteri perdagangan juga menyerahkan buku Studi Industri Kreatif Indonesia kepada Rektor ITB. Buku ini merupakan hasil kerja departemen perdagangan sejak bulan September 2007 dalam memahami potensi ekonomi industri kreatif di Indonesia. Studi versi final didalam buku ini menunjukkan angka 6,3% kontribusi terhadap GDP nasional. Buku ini adalah buku pertama yang diluncurkan oleh Departemen Perdagangan RI. Setelah buku ini akan ada buku kedua: Rencana Pengembangan Industri Kreatif Indonesia 2025, buku ketiga: Rencana Pengembangan Strategi Sektoral Industri Kreatif Indonesia, dan buku keempat: Rencana Kegiatan Pengembangan Industri Kreatif di Departemen Perdangan RI (semua judul masih tentatif, namun pembuatan buku-buku tersebut tengah dijalankan).


Ikubator Industri dan Bisnis ITB juga melucurkan buku dengan judul yang sama dengan judul seminar yaitu Industri Kreatif: untuk Kesejahteraan Bangsa. Buku ini berisi kumpulan sudut pandang pemerintah, pemerhati, institusi swasta dan institusi pendidikan. Tim Indonesia Design Power juga menyumbangkan tulisan berjudul "Triple Helix Inovasi berbasis Desain" (Innovation by Design).










Studi Industri Kreatif Indonesia versi Final

Studi Industri Kreatif Indonesia versi final telah selesai dikerjakan.
Kontribusi ekonomi dari industri-industri kreatif di Indonesia adalah 6,3% dari GDP nasional. Studi ini telah diterbitkan menjadi buku oleh Departemen Perdagangan RI dan didistribusikan ke instansi-instansi dan kampus-kampus yang terkait. Versi slideshow sedang dipersiapkan agar bisa ditampilkan disini.


Berikut adalah ringkasannya:



Rabu, 24 Oktober 2007

Foto Pameran Industri Kreatif



Suasana didalam Anjungan Produk Utama (APU) di Hall D2, Kemayoran, Jakarta. Tanggal 25 Oktober di Hall D2.

Minggu, 21 Oktober 2007

Studi Mapping Industri Kreatif Indonesia versi Departemen Perdagangan RI


Latar Belakang

Industri Kreatif merupakan pilar utama dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang memberikan dampak yang positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Belum ada gambaran yang jelas mengenai kondisi industri kreatif di Indonesia yang dapat dijadikan bahan dasar untuk melakukan analisis, pembuatan kebijakan atau pengambilan keputusan yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi kreatif ini.


Tujuan Studi
  • Melakukan pemetaan industri kreatif berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).

  • Membuat profil kontribusi ekonomi industri kreatif di Indonesia berdasarkan 4 dasar pengukuran, yaitu berbasis nilai produk domestik bruto, berbasis ketenagakerjaan, berbasis kepada aktivitas perusahaan, dan dampak terhadap sektor-sektor lain.

  • Membuat profil kontribusi ekonomi kelompok industri kreatif di Indonesia berdasarkan berdasarkan 3 dasar pengukuran, yaitu berbasis nilai produk domestik bruto, berbasis ketenagakerjaan, dan berbasis kepada aktivitas perusahaan.

Manfaat Studi

  • Memetakan industri di Indonesia yang merupakan kelompok industri kreatif berdasarkan standar KBLI.

  • Membuat profile Kontribusi Industri Kreatif di Indonesia berdasarkan indikator dampak ekonomi yang diidentifikasikan.

  • Mengetahui profil perbandingan sektor industri pada industri kreatif di Indonesia untuk masing-masing indikator utama.

Definisi

Definisi berdasarkan UK DCMS Task force 1998 :
“Creatives Industries as those industries which have their origin in individual creativity, skill & talent, and which have a potential for wealth and job creation through the generation and exploitation of intellectual property and content”


Sehingga Industri kreatif dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut “.


DEFINISI KELOMPOK INDUSTRI KREATIF

  1. Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan produksi iklan, antara lain: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak dan elektronik.

  2. Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan cetak biru bangunan dan informasi produksi antara lain: arsitektur taman, perencanaan kota, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, dokumentasi lelang, dll.

  3. Pasar seni dan barang antik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan perdagangan, pekerjaan, produk antik dan hiasan melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet.

  4. Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan distribusi produk kerajinan antara lain barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga, aksesoris, pandai emas, perak, kayu, kaca, porselin, kain, marmer, kapur, dan besi.

  5. Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, interior, produk, industri, pengemasan, dan konsultasi identitas perusahaan.

  6. Desain Fesyen: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.

  7. Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi Video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video,film. Termasuk didalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.

  8. Permainan interaktif: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi.

  9. Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, distribusi, dan ritel rekaman suara, hak cipta rekaman, promosi musik, penulis lirik, pencipta lagu atau musik, pertunjukan musik, penyanyi, dan komposisi musik.

  10. Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha yang berkaitan dengan pengembangan konten, produksi pertunjukan, pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan.

  11. Penerbitan & Percetakan : kegiatan kreatif yang terkait dengan dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita.

  12. Layanan Komputer dan piranti lunak: kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak & piranti keras, serta desain portal.
  13. Televisi & radio: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan, penyiaran, dan transmisi televisi dan radio.
  14. Riset dan Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkati dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Indikator Kontribusi Ekonomi Industri Kreatif

  • Berbasis Nilai PDB
    - Nilai Tambah Bruto Industri Kreatif
    - Persentase Terhadap PDB
    - Pertumbuhan Tahunan Nilai Tambah Bruto

  • Berbasis Ketenagakerjaan
    - Jumlah Tenaga Kerja
    - Persentase Jumlah Tenaga kerja
    - Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja
    - Produktivitas Tenaga Kerja

  • Berbasis Aktivitas Perusahaan
    - Jumlah Perusahaan
    - Nilai Ekspor